Lambang Bidan Delima
KATA bidan, identik dengan tenaga wanita, petugas perempuan, yang telah lulus jenjang pendidikan akademi kebidanan. Selanjutnya memiliki
kompetensi profesi, berkualifikasi untuk diregistrasi, sehingga mendapatkan sertifikasi dan/atau secara sah mendapatkan lisensi untuk menjalankan praktek klinik kebidanan.
KEBERADAAN tenaga bidan, semakin merebak, seiring perkembangan dunia pendidikan kebidanan yang menjamur dan menjadi primadona lulusan sekolah menengah. Setelah lulus, sebagai bidan harus siap mengabdi menjadi tenaga sukarela, pegawai tidak tetap (PTT), atau melamar calon pegawai negeri sipil (CPNS), dimanapun tenaganya diperlukan. Kemudian harus terdaftar dalam organisasi profesi, Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
1. Bentuk Bundar, dilingkari garis merah putih, melambangkan arti persatuan abadi.
2. Buah Delima, merupakan buah yang berisi biji dan air, melambangkan kesuburan.
3. Dua Helai Daun, melambangkan kemampuan dari pasangan laki-laki dan perempuan untuk melanjutkan tumbuhnya bibit.
4. Ular dan Cawan, menunjukkan simbol Dewa Aesculapius dan Dewi Hygea, dimana pelayanan kebidanan harus memelihara dan mempertahankan biji (bibit) agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
5. Buah Delima Merekah, menggambarkan buah delima yang sudah matang, mengandung biji-biji (benih) yang telah matang (matur) dan sehat, sehingga dapat melanjutkan generasi penerus baru yang sehat dan berkualitas. Seorang bidan diharapkan bersiap diri menjadi tenaga pelayanan kesehatan yang profesional, untuk menghantarkan benih yang matur dan sehat tersebut menjadi calon generasi penerus yang mandiri serta berkualitas.
Komentar
Posting Komentar